Metrotvnews.com, Jakarta: Kecamatan Muara Badak,
Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, siap mencatatkan rekor
acara bakar ikan terpanjang di Museum Rekor Indonesia (MURI). Warga akan
bakar ikan bersama hingga sembilan kilometer panjangnya.
Perhelatan akbar itu dalam rangka hari jadi ke-48 Muara Badak.
Rencananya, acara digelar 8 September mendatang dengan melibatkan 1.600
warga. Bahan baku yang dipersiapkan adalah ikan sekitar 8 ton; arang 7,5
ton; dan minyak tanah 2,5 ton.
Ketua Panitia HUT Muara Badak Andi Busman mengatakan, penorehan rekor
ini menandakan bangkit dan bersatunya masyarakat untuk memajukan daerah.
Sebab, kata Busman, Muara Badak merupakan daerah yang kaya sumber daya
alam, namun pembangunannya jauh tertinggal.
"Ini sebagai langkah awal kami ingin menyampaikan kepada Pemerintah
maupun dunia, bahwa Muara Badak bisa seperti daerah lain yang berkembang
di beberapa aspek kehidupan," kata Busman ditemui di Pos Perwakilan
MURI Kelapa Gading, beberapa waktu lalu.
Busman mengatakan, Muara Badak memiliki hasil bumi berlimpah ruah, baik
dari sektor minyak, gas bumi, pertambangan Batu Bara, dan perkebunan
Kelapa Sawit. Tapi kekayaan itu berbanding terbalik dengan kondisi
daerah tersebut.
Menurut Busman, berbagai sudut jalan di Muara Badak minim lampu
penerangan. Kondisi jalan juga masih tanah merah yang berdebu di kala
terik dan licin di kala hujan. Masuk ke Kecamatan Muara Badak, kata
Busman, seperti masuk ke kota mati tak bertuan.
Busman mengkritisi para pelaku bisnis yang dinilai tidak peduli dengan
daerah. Menurut Burman, para pelaku usaha hanya mengeruk kekayaan sumber
daya alam, tanpa menjalankan program tanggung jawab sosial perusahaan
(CSR).
"Bahkan salah satu perusahaan asing terbesar di Muara Badak pun seolah
hanya menutup mata dan telinga terhadap pembangunan di Muara Badak.
Inilah slogan yang kami beri buat perusahaan asing tersebut, loe-loe
gue-gue," kata Busman.
Busman mengatakan, perusahaan gas yang berada di jantung Kecamatan Muara
Badak, itu sudah 30 tahun mengeruk dan menikmati hasil bumi. Tapi
manajemen perusahaan dinilai tutup mata dan telinga akan pembangunan di
daerah itu.
"Hanya debu, hanya polusi dari asap obor yang kami rasakan, dan
kecemasan ketika sadwon (Pembuangan limbah Gas) dilakukan oleh
perusahaan," kata Busman.
Busman mengatakan, sudah saatnya pemuda dan warga Muara Badak bangkit
dari tidur panjang. Bsman bertekad mensosialisasikan kepada warga
tentang semangat membangun daerah. Busman juga berharap Muara Badak bisa
lebih sejahtera.
"Sudah saatnya pemuda dan warga Muara Badak bersatu untuk membawa
perubahan yang lebih baik. Kami Rakyat Muara Badak juga punya pemikiran
untuk membangun daerah," tegasnya.(IKA)
Sumber : http://www.metrotvnews.com/metromain/newscat/sosbud/2012/08/17/102556/Muara-Badak-Siap-Pecahkan-Rekor-Bakar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar