Minggu, 22 Juli 2012

Kecamatan Muara Badak, Kutai Kartanegara



Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Muara Badak merupakan sebuah kecamatan yang terletak di wilayah pesisir Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Kecamatan Muara Badak merupakan salah satu wilayah penghasil minyak bumi dan gas alam (migas) di Kutai Kartanegara yang eksplorasi dan ekspoitasinya saat ini dikerjakan oleh perusahaan migas multinasional asal Amerika Serikat, VICO Indonesia. Eksplorasi & Produksi ini sudah dimulai sejak tahun 1970-an. Dibutuhkan peran serta pemerintah untuk merealisasikan kecamatan ini menjadi salah satu sumber objek wisata yang menjanjikan. Apabila kita melihat kondisi Muara Badak saat ini, sangat disesalkan apabila disebut sebagai salah satu kabupaten terkaya di Indonesia.
Kecamatan Muara Badak memiliki luas wilayah mencapai 939,09 km2 yang dibagi dalam 13 desa dengan jumlah penduduk sekitar 85.780 jiwa (2011).
Kecamatan Muara Badak terdiri dari beberapa DESA yang dipimpin oleh seorang Kepala Desa diantaranya adalah :
  1. Badak Baru
  2. Badak Mekar
  3. Batu-Batu
  4. Gas Alam Badak Satu
  5. Muara Badak Ilir
  6. Muara Badak Ulu (Desa pertama)
  7. Saliki
  8. Salo Palai
  9. Suka Damai
  10. Tanah Datar
  11. Tanjung Limau
  12. Salo Cella
  13. Sungai Bawang
Kecamatan Muara Badak memiliki beberapa objek wisata:
  1. Pantai Pangempang
  2. Desa Budaya Sungai Bawang
  3. Pulau Mutiara
  4. Pelabuhan Nelayan Jawi-Jawi
  5. Pemukiman Nelayan Toko Lima
  6. Sumur-Sumur minyak
  7. Pupolasi Bekantan yg langka
Sumber  http://id.wikipedia.org/wiki/Muara_Badak,_Kutai_Kartanegara

Pantai PENGEMPANG (2)



Selasa, 10 Juli 2012

Indonesia Pecahkan Rekor Dunia Bakar Sate di Bali



Denpasar, 11 Oktober 2010

Indonesia berhasil memecahkan rekor membakar sate terbanyak di Bali, yang sebelumnya diukir di Brunei Darussalam dengan jumlah 75.000 tusuk sate, sehingga masuk rekor baru dunia di “Guinness Book of World Record”.
“Kami berhasil melampuai rekor dunia sebelumnya, meski jumlah tusuk sate masih dalam penghitungan sehingga belum final,” kata Panitia Ariadi Ketua Panitia dihubungi di Garuda Wisnu Kencana (GWK), Jimbaran, Bali, 10 Oktober 2010.
Ia menambahkan, proses penghitungan jumlah sate yang dibakar peserta itu mengalami kendala karena mendadak di lokasi diguyur hujan. “Yang pasti jumlahnya sudah lebih dari 75 ribu tusuk sate, sehingga rekor sudah berhasil dipecahkan,” kata dia.
Untuk bisa memecahkan rekor dunia tahun 2009 yang dibuat di Brunei Darussalam, pihaknya melibatkan tak kurang 1.500 orang yang terdiri dari para karyawan di seluruh dealer penyalur PT Indoparts di Indonesia.
Pihak PT Central Sole Agency (Indoparts) selaku pemrakarsa kegiatan memasang target bisa memecahkan rekor penyajian sate terbanyak di dunia.
“Kami berharap bisa memenuhi target sebanyak 101010 tusuk sate dengan berat sekitar 1,8 ton,” sebutnya.
Acara penghitungan tusuk sate terbanyak itu disaksikan langsung Lucia Sinigagliesi perwakilan Guiness Book Of World Record.
 “Dipakainya sate dalam pemecahan rekor ini karean sate merupakan salah satu makanan khas Indonesia,” paparnya.
Dipihak lain, Andreas Dhanu Sugih, CEO Indoparts mengatakan, kegiatan bakar sate baru pertama kali digelar di Indonesia.
Selain unik dan langka, kegiatan ini juga merupakan upaya meningkatkan rasa kebersaman diantara mereka. “Kami yakin bisa masuk “Guinness Book Of World Record” karena jumlahnya sudah melebihi rekor sebelumnya,” ucap dia.
Sementara, Lucia Sinigagliesi dalam kesempatan itu mengucapkan selamat kepada masyarakat Indonesia atas rekor yang dipecahkan. Kegiatan tersebut melibatkan banyak orang yang bangga akan makanan khas negaranya.
“Sekali lagi selamat atas pemecahan rekornya dan atas pengelolaan kegiatan yang baik ini,” ujarnya.
 
Sumber: Antara, OkeZone